
Selain Aspek Kognitif, 3 Alasan Lain Anak Harus 6 Tahun Keatas Masuk SDN 6 Makarti Jaya
Selain Aspek Kognitif,
3 Alasan Lain Anak Harus 6 Tahun Keatas Masuk SDN 6 Makarti Jaya
Ada anak yang berusia di
bawah 6 tahun sudah masuk Sekolah Dasar (SD) karena dianggap anak sudah mampu
menulis, membaca dan berhitung. Namun, sebenarnya bukan aspek itu saja yang
perlu diperhatikan saat anak masuk SD.
Padahal, pemerintah
sudah menetapkan kalau usia yang direkomendasikan bagi anak yang masuk SD
adalah 7 tahun. Hal ini bukan tanpa alasan. Dikutip dari Sahabat Keluarga
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada usia 5-6 tahun, anak masih dalam
tahap mengembangkan keterampilan sosial dan motorik atau gerak. Sementara,
untuk mulai belajar di kelas 1 SD anak harus sudah bisa serius mengikuti
pelajaran dalam waktu yang cukup lama dan dalam ruang yang terbatas.
Berikut
ini beberapa alasan mengapa usia masuk SD ditetapkan 7 tahun minimal 6 tahun
1. Aspek Fisik
Pada usia 7 tahun, anak dianggap paling siap
secara fisik. Gerakan motorik anak sudah lebih bagus, otot dan sarafnya juga
sudah terbentuk. Untuk memegang pensil misalnya, anak sudah lebih mampu jika
harus menulis sendiri tanpa bantuan orang dewasa. Sementara usia kurang dari 6
tahun terkadang belum siap, karena anak-anak usia ini masih suka bermain dan
tak bisa diam cukup lama untuk mengerjakan tugas dan belajar.
2. Aspek Psikologis
Dalam teori perkembangan, anak mulai bisa
berkonsentrasi dengan baik pada usia di atas 6 tahun. Semakin bertambah
usianya, kemampuan konsentrasi meningkat, semakin mampu memilah materi mana
yang harus diperhatikan dan yang harus diabaikan. Rentang konsentrasi untuk
usia sekolah biasanya sekitar 30-45 menit. Anak yang terlalu dini masuk SD
umumnya masih bermasalah khususnya di kelas satu, akan sangat sulit untuk fokus
dan berkonsentrasi. Ia masih harus mengembangkan
keterampilan geraknya. Kemampuan intelektualnya mungkin sudah cukup mampu
menyelesaikan soal-soal yang disediakan tapi anak masih butuh banyak aktivitas
fisik
3.
Aspek Kognitif
Saat akan masuk ke SD
anak diharapkan mampu membaca, menulis, berhitung sederhana. Selain itu anak juga
diharapkan mampu mengikuti instruksi, paham dan bisa mengerjakan soal-soal yang
diberikan. Pada beberapa anak, di usia 6 tahun, kemampuan kognitif tersebut
belum optimal. Saat diajarkan mereka akan sulit menyerap karena masih waktunya
untuk bermain dan bereksplorasi dengan cara menyenangkan.
4. Aspek Emosi
Umumnya anak yang terlalu dini masuk SD memang
cukup matang secara akademik. Sementara, kematangan emosi dan kemandiriannya
belum maksimal. Padahal di jenjang SD anak tidak lagi akan mendapat perhatian
seperti di TK. Anak diharapkan lebih mandiri dan juga tidak lagi terlalu
tergantung pada orangtuanya. Jadi, masalah yang akan terlihat adalah anak bisa
mengikuti pelajaran di sekolah.Lalu di sisi lain, misalnya anak masih minta
ditunggui bunda atau tidak berani pipis sendiri di toilet umum sekolah atau
mudah menyerah terhadap tugas yang diberikan atau tidak mau mengerjakan PR
karena masih lebih suka bermain dan sebagainya.